Makassar - Usai melaksanakan road show Safari Jumat ke-15, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Dr. Totok Imam Santoso, S.I.P., S.Sos., M.Tr (Han) didampingi sejumlah Pejabat Utama (PJU) Kodam, menghadiri dan membuka secara resmi kegiatan Sarasehan Peringatan Haul ke-19 Alm. Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf, bertempat di Aula Masjid Al-Markaz Al-Islami, Kota Makassar. Jumat (8/09/2023).
Untuk mengenang Sang Jenderal, Yayasan Islamic Centre al-Markaz al-Islami menggelar acara sarasehan dengan tema "Memotret Ketokohan Jenderal M. Jusuf Dalam Persfektif Kemiliteran, Birokrasi dan Tokoh Masyarakat".
Kedatangan lulusan Seskoad terbaik 2002 Mayjen Totok pada acara ini, sebagai salah satu keynote speaker sekaligus membuka secara resmi Sarasehan Peringatan Haul ke-19 Alm. Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf.
Mayjen Totok pada kesempatan ini sangat mengapresiasi setinggi-tingginya sosok Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf yang merupakan prajurit sejati terbaik TNI yang mempunyai empat makna yaitu tentara rakyat, tentara pejuang, tentara profesional dan tentara nasional.
Baca juga:
Kasad: Jangan Ragu Bertindak Tegas
|
Ia juga membeberkan jika M. Jusuf adalah sosok Jenderal yang tidak mementingkan diri sendiri dan kelompoknya karena mempunyai jati diri sebagai Prajurit TNI yang baik dan suka mambantu orang yang mengalami kesusahan.
"Jadi bagaimanapun Ia selalu mengecek bagaimana kondisi masyarakatnya bahkan anggota pun mendapat perlakuan yang sama, prajuritnya bahagia masyarakat juga bahagia. Ini dapat menginspirasi kita untuk menjadi teladan kepada Anak Buah", Ungkapnya.
Dalam mengenang sosok Jenderal M. Jusuf, Mayjen Totok menyampaikan jika setiap prajurit baru yang menjadi warga Kodam XIV/Hasanuddin wajib melaksanakan ziarah ke makam Jendral M. Jusuf untuk berdoa dan sebagai bukti bahwa beliau menjadi andalan dan inspirasi kita prajurit TNI karena mempunyai karakter moral yang baik dengan jiwa militan yang tinggi serta taat pada agama sehingga menjadi panutan yang baik.
Untuk diketahui, Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf (1928-2004), dikenal sosok Jenderal yang religius, pendiri Masjid Al-Markaz Al-Islami dan menjadi salah satu tokoh militer Indonesia yang sangat berpengaruh dalam sejarah kemiliteran Indonesia.